Rabu, 30 September 2009

PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

cinta dan gaya: PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

PUBERTAS REMAJA..

Pubertas Masa Remaja

Dalam kehidupan seseorang pubertas biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun, dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Fase pubertas ini juga dialami anak berkebutuhan khusus (ABK).

Mereka mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Ciri-ciri awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis.Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu usia 11 tahun ke atas.

Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress).Karena mereka mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik.(Stanley Hall, 1991)

Istilah asing yang sering digunakan untuk menunjukkan masa remaja antara lain :

1) Puberty (bahasa inggris) berasal dari istilah latin pubertas yang berarti kelaki-lakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian. Pubescence dari kata pubis (pubic hair) yang berarti rambut (bulu) pada daerah kemaluan (genetal) maka pubescence berarti perubahan yang dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan.

2) Adolescentia berasal dari istilah latin adolescentia yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 - 30 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 12 - 22 tahun.

Ada 3 aspek yang perlu diajarkan kepada remaja yang mulai memasuki tahap Pubertas:

1. Pentingnya pemahaman konsep diri (self concept) sejak dini termasuk pemahaman akan konsep keluarga dengan membuat pohon keluarga (family tree) sebagai alat bantu visual.

2. Anak-anak juga perlu diperkenalkan adanya lokasi yang bersifat umum/publik (mal, ruang tamu, dapur, kendaraan umum, ruang kelas, dsb.), tempat-tempat yang bersifat pribadi (kamar tidur, kamar mandi, WC, WC umum yang bersifat privat jika dalam keadaan pintu tertutup), serta perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas dilakukan di sana.

3. Mengajarkan perlindungan diri (protective behaviour) melalui konsep lingkaran (circle concept), sebagai salah satu strategi agar anak dapat melindungi dan membela dirinya. Melalui konsep ini diajarkan pula pentingnya menjaga ruang pribadi (personal space) mereka, juga ruang pribadi orang lain. Mereka harus belajar mengatur jarak, jika berada dekat dengan orang lain serta menolak keberadaan orang lain yang memasuki ruang pribadi mereka. Personal space ini berupa lingkaran maya yang bisa disimulasikan, misalnya radiusnya berukuran minimum sepanjang lengan anak.

Pada materi yang sama, anak-anak juga diajarkan memahami keberadaan mereka di dalam komunitas, termasuk mengenali siapa saja yang berada dalam kelompok orang-orang terdekat yang boleh dicium, dipeluk, siapa saja yang cukup disapa dengan berjabatan tangan, dan tidak perlu disapa, terlebih dipeluk atau dicium. Mereka yang berada di lingkaran terluar yaitu orang orang yang tidak mereka kenal.

Bisa juga melalui pengajaran yang bersifat visual seperti gambar, miniatur benda, atau peragaan konkret, bermain peran dan adegan film. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak akan lebih mudah dan cepat dalam memahami konsep yang pada intinya bersifat abstrak ini. Cara menyampaikan informasi tentang perubahan-perubahan seksual ini, memang harus ekstra hati-hati dan sabar. Bila perlu sampaikan berulang-ulang. Gunakan pula bahasa yang sederhana, pendek, jelas, dan mudah dipahami.

PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA

Perkembangan Emosi Masa Remaja

Dalam literatur klasik psikologi, emosi merupakan reaksi (kejiwaan) yang muncul lantaran adanya stimulan. Emosi yang sangat fruktuatif (mudah berubah) terjadi pada masa remaja. Remaja sering tidak mampu memutuskan simpul-simpul ikatan emosional kanak-kanaknya dengan orang tua secara logis dan objektif. Dalam usaha itu mereka kadang-kadang harus menentang, berdebat, bertarung pendapat dan mengkritik dengan pedas sikap-sikap orang tua (Thomburg, 1982). Meskipun hal ini sulit dilakukan namun dalam upaya pencapaian kemandirian yang optimal terhadap diri remaja maka upaya tersebut harus ditempuh.

Fenomena ini menarik untuk dicermati, sebab perilaku anak remaja tersebut bila ditinjau dari perspektif psikologis merupakan upaya pelepasan dirinya dari keterikatan-keterikan orang tua yang dirasa terlalu membelenggu, ia berusaha mandiri secara emosi, dan tidak lagi menjadikan orang tua sebagai satu-satunya sandaran dalam pengambilan keputusan. Ia memutuskan sesuatu atas dasar kebutuhan dan kemampuan pribadi, walaupun pada suatu saat masih mempertimbangkan kepentingan dan harapan orang tua.

Bagi remaja, tuntutan untuk memperoleh kemandirian secara emosional merupakan dorongan internal dalam mencari jati diri, bebas dari perintah-perintah dan kontrol orang tua. Remaja menginginkan kebebasan pribadi untuk dapat mengatur dirinya sendiri tanpa bergantung secara emosional pada orang tuanya. Bila remaja mengalami kekecewaan, kesedihan atau ketakutan, mereka ingin dapat mengatasi sendiri masalah-masalah yang dihadapinya. Meskipun remaja dapat mendiskusikan masalah-masalahnya dengan ayah atau ibunya, tetapi mereka ingin memperoleh kemandirian secara emosional dengan mengatasi sendiri masalah-masalahnya dan ingin memperoleh status yang menyatakan bahwa dirinya sudah dewasa.

Perkembangan kemandirian emosional remaja, tidak terlepas dari penerapan pengasuhan orang tua melalui interaksi antara ibu dan ayah dengan remajanya. Orang tua merupakan lingkungan pertama yang paling berperan dalam pengasuhan anak remajanya, sehingga mempunyai pengaruh yang paling besar pada pembentukan kemandirian emosional remaja. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan seperti I Nyoman Karna (2002), Miftahul Jannah (2004), Risa Panti Ariani (2004) menunjukkan bahwa gaya pengasuhan orang tua yang harmonis, hangat, penuh kasih sayang (authoritative) menunjang perkembangan kemandirian emosional remaja, namun sebaliknya gaya pengasuhan yang penuh dengan tuntutan, orang tua tidak perhatian, penuh dengan sanksi, tidak pernah melibatkan anak dalam pengambilan keputusan akan menghambat perkembangan kemandirian remaja khususnya kemandirian emosional artinya remaja tidak mampu melepaskan diri dari ketergantungan dan keterikatan secara emosional dengan orang tua.

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.

Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku "pemberontakan" dan melawan keinginan orangtua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orangtua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar.

Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap. Usahakan jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah mempergunakan narkotika (menyalahgunakan obat).

PACARAN MASA KINI

Gaya Pacaran Masa Kini
8/07/2009 08:38:00 PM | Author: 定请 riZky 送全部


Ketika Anda ditanya, 'sudah punya pacar?'. Dengan bangga Anda menjawab, 'sudah'. Namu bagaimana bila jawaban Anda 'belum', apa yang Anda rasakan? Rasa malu biasanya akan menghantui. Benarkah fenomena pacaran adalah suatu kebutuhan?

Jomblo-wan dan jomblo-wati acap kali di buat mati kutu oleh citra yang ditampilkan media. Tengoklah kisah-kisah di televisi, majalah, novel, bahkan syair lagu, hampir semua bercerita tentang kisah kasih orang pacaran.

Sejurus dengan itu, media massa kian membangun budaya masa dalam masyarakat. Jean Baudrillard, strukturalis asal Perancis mengungkapkan dalam bukunya Ecstacy of Communication (1987), bahwa berkat makna, informasi dan transparasi, masyarakat telah melewati ambang batas menuju 'ecstacy permanent'; the ecstacy of social (the masses), the body (obesity), sex (obcenity), violence (terror), and information (simulation).

Pacaran telah menjadi komoditas kehidupan industrialis. Seperti dikatakan oleh Ardian A. Waskito, mahasiswa Psikologi UNDIP Semarang, yang dimuat dalam Majalah Psikologi Volume II, No 11, 'Cinta tidak lagi dipandang sebagai buah kematangan jiwa seseorang, tapi cinta hanyalah nama lain dari nafsu yang menggelora. Sehingga gaya pacaran semakin melenceng dari norma. Menjomblo bukan berarti kehampaan rasa cinta dalam diri, namun justru kemenangan pencarian makna cinta dalam diri sendiri'.

Menurut Erich Fromn, dalam bukunya The Art of Loving, ada empat ciri cinta, yaitu tahu, tanggung jawab, peduli dan respek. Cinta itu kekuatan, kemandirian, integritas diri yang dapat berdiri sendiri dan menanggung kesunyian. Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang dapat mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh yang kita cintai (Frankl).

Namun cinta dan gaya pacaran jaman sekarang telah melenceng dari makna cinta itu sendiri. Cinta diantara dua insan manusia seringkali justru bersifat destruktif atau merusak. Maka tak heran jika banyak ditemukan wanita-wanita muda hamil diluar nikah, atau istilah kerennya hilang keperawanan dan keperjakaannya.

Mengapa perilaku pacaran menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat? Sebuah pertanyaan yang setiap orang punya jawaban masing-masing tentunya. Masa remaja memang memiliki tugas perkembangan untuk berafiliasi dengan lawan jenis. Namun pergeseran budaya masa telah mempengaruhi tugas itu, sehingga yang terjadi adalah masa remaja diartikan menjadi kebutuhan mencari pacar. Pacaran tidak lagi dianggap sebagai jembatan menuju jenjang pernikahan tetapi sebagai ajang rekreasi anak muda. Derasnya gejolak remaja telah menggusur moralitas dan menyebabkan pacaran menjadi gaya hidup yang penuh kebebasan dan keintiman.

Renungkan ungkapan Erich Fromm berikut ini, ' Cinta membutuhkan kesenangan dalam ketenangan, sebuah kemampuan untuk menikmati proses menjadi dan bukan bertindak, memiliki atau memanfaatkan '. Jangan lakukan apa yang tidak patut dilakukan dan jangan inginkan apa yang tidak patut diinginkan.

CINTA DAN SAYANG

Jangan Remehkan Kebohongan

Jangan remehkan kebohongan. Kekuatannya mampu meruntuhkan sebuah negara. Kekuatannya pula banyak dipakai oleh raja-raja untuk tetap berada di atas tahta. Maka, adalah naif, jika anda berkata, berbohong hanya dilakukan oleh anak-anak yang tertangkap basah membolos sekolah.

Berbohong adalah kekuatan besar, karena untuk berbohong manusia harus berkekuatan besar pula. Diperlukan kecerdasan tinggi untuk menyusun ribuan argumentasi. Dibutuhkan kekerasan otot baja untukmengubah fakta dan data nyata. Bahkan, manusia harus memicikkan hatinya agar sebuah kebohongan menampakkan wajah kebenaran.

Lihatlah, untuk sebuah kebohongan manusia harus mengerahkan waktu dan usaha yang terbaik pula! Sedangkan untuk bersikap jujur, manusia hanya perlu berlaku apa adanya. Karena itu, jangan terkejut bila banyak orang melihat kebohongan lebih menawan daripada cahaya kejujuran. Di dalam belitan hawa nafsu, kejujuran nyaris tak pernah laku.

Sumber;pray-cintadangaya.blogspot.com

CINTA DAN SAYANG


Tanda Ciri Orang Jatuh Cinta?

Ini nih beberapa tanda ciri-ciri orang sedang jatuh cinta. Jika Anda merasakan salah satu dari dua belas perasaan di bawah ini berarti Anda mencintai orang yang membuat Anda gelisah tersebut. Namun hal-hal apakah itu, simak tanda-tanda berikut ini :

1. Anda selalu bersama dengan si dia sampai larut malam dan apabila anda tidur anda masih memikirkan dia.

2. Anda inginnya berjalan dengan perlahan apabila sedang bersama dengannya.

3. Anda tidak merasa nyaman apabila si dia berjauhan atau selalu gelisah saja.

4. Anda tersenyum apabila anda mendengar suara si dia.

5. Apabila anda melihat si dia, anda tidak memperhatikan orang lain sekitar anda, yang Anda lihat hanya si dia.

6. Si dia adalah segala-galanya yang selalu Anda pikirkan.

8. Anda menyadari yang dapat membuat anda tersenyum setiap saat adalah dengan melihat si dia.

9. Anda akan melakukan sesuatu untuk berjumpa si dia.

10. Manakala anda sedang membaca ini, terdapat seseorang dalam pikiran anda saat anda membacanya.

11. Anda telah begitu sibuk memikirkan si dia sehingga anda tidak memiliki perasaan yang ada pada point 7.

12. Anda akan memeriksa semua pernyataan di atas dan jika benar, maka kini anda akan tersenyum sendiri.

CINTA DAN SAYANG

BEDANYA SAYANG DENGAN CINTA

*Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
*Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
*Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

*Saat kau menyukai seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
*Saat kau menyayangi seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
*Saat kau mencintai seseorang dan berada disisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...

*SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
*SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
*CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama. "

*SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,"Ia sangat cantik dan menawan."
*SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
*CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,"Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."

*Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
*Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
*Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata,"Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."

*Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
*Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
*Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...

*SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
*SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
*CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

*SUKA adalah hal yang menuntut.
*SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
*CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.






Sumber : Cinta dan gaya.blogspot.com

KEPRIBADIAN KAMU YANG MANA

Mudah menerima, suka menyenangkan orang lain, dan mendukung. Pribadi semacam ini mencoba menyatu dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Penurut, menyesuaikan diri, dan seringkali tak bisa mengendalikan kemarahannya. Keunggulan : menyenangkan, tenang, murah hati, sabar, menerima, diplomatis, dan berpikiran terbuka. Kejelekan : terasing, pelupa, keras kepala, obsesif, apatis, pasif-agresif, dan tidak asertif. Cara bergaul dengan saya : Jika kamu ingin agar saya melakukan sesuatu, cara memintanya sangat penting bagi saya. Saya sangat tidak suka ekspektasi atau tekanan dari orang lain. Saya senang mendengarkan dan melayani, tapi jangan manfaatkan ini. Dengarkan hingga saya selesai berbicara, meski saya sedikit berbelit-belit. Berikan saya waktu untuk menyelesaikan sesuatu dan mengambil keputusan. Tidak apa-apa, jika kamu mendorong saya degan halus dan tanpa menghakimi. Berikan saya pertanyaan, hingga saya bisa memahami masalah saya. Katakanlah jika kamu menyukai penampilan saya. Saya tidak menolak pujian. Saya suka diskusi yang baik, bukan perdebatan. Beri tahu saya, bahwa kamu suka pada apa yang telah saya kerjakan atau katakan. Tertawalah bersama saya dan nikmatilah keceriaan hidup bersama saya.