Sabtu, 19 Desember 2009

Dunia sehat keluarga


Menurut beberapa pakar seks, hubungan intim yang dilakukan saat sedang menstruasi dapat saja dilakukan. Namun, dari sisi medis, berhubungan intim ketika menstruasi hingga kini masih diduga sebagai salah satu faktor penyebab kemunculan beberapa kondisi, seperti endometriosis dan infeksi.

Endometriosis adalah adanya pertumbuhan sel-sel yang ada pada dinding rahim (endometrium) di tempat lain atau di luar dinding rahim. Bila hal ini terjadi, maka seseorang akan merasa nyeri pada saat haid (dismenore).

Banyak faktor yang menyebabkan endometriosis ini. Salah satunya adalah regurgitasi atau aliran balik darah haid dari dalam rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut. Aliran balik ini dapat terjadi akibat hubungan seks saat menstruasi.

Selain itu, infeksi juga bisa terjadi, baik pada perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, infeksi biasanya terjadi akibat perubahan keasaman vagina pada waktu menstruasi. Akibatnya, kemampuan lendir vagina untuk melawan bakteri yang masuk mengalami perubahan.

Begitu juga reaksi inflamasi atau pembengkakan dinding rahim saat menstruasi. Hal ini turut berpartisipasi mempermudah terjadinya proses infeksi. Pada waktu menstruasi, terjadi peluruhan lapisan dinding rahim dan keluar darah yang disebut darah menstruasi.

Darah ini merupakan mediasi yang baik untuk membuat kuman atau bakteri tumbuh. Pada laki-laki, mikrobakteri juga dapat menginfeksi saluran kencing, prostat, dan saluran sperma.

Nah, melihat faktor risiko yang dapat terjadi akibat berhubungan seksual pada waktu menstruasi, maka secara medis disarankan jika alangkah baiknya Anda dan pasangan menghindari hal tersebut. Memang, faktor infeksi dapat dicegah dengan kondom. Namun, proses regurgitasi atau aliran balik tidaklah dapat dicegah dengan kondom.

Narasumber: dr.Eva Roria Silalahi, SpOG, dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta.

Dunia sehat keluarga

Mau Cepat Hamil? Ikuti 8 Tip Berikut Ini

shutterstock
Pelukan hangat pun diperlukan oleh pria. Pelukan bisa membantu meningkatkan rasa keterikatan dan membantu meningkatkan hubungan seksual pasangan.
/
Artikel Terkait:
Mau Hamil? Cobalah Lebih Rileks
Konsumsi Vitamin dan Nutrisi Baik Sebelum Hamil
Hamil Makan Sayur, Bayi Jauh dari Diabetes
Mitos dan Fakta Reproduksi, Hati-hati Keliru
Merokok Saat Hamil? Hmmm... Sayangi Janin Anda
Jumat, 11 Desember 2009 | 07:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Jika sang buah hati yang dinanti-nanti belum juga datang, Direktur Morula IVF Jakarta dan Wakil Direktur Bundamedik Healthcare System Jakarta, Dr Ivan R. Sini memberikan kiatnya untuk Anda. Cobalah tips-tips berikut ini untuk memperoleh kehamilan sukses.

1. Jika anda dan pasangan saat ini sedang mengkonsumsi pil KB, hentikan konsumsi pil tersebut.

2. Tunggu hingga 3 kali siklus mens agar tubuh kembali beradaptasi setelah berhenti minum pil sebelum mencoba untuk hamil.

3. Selain didukung dengan mengkonsumsi vitamin, nutrisi dan suplemen sehat, lakukan hubungan seks tanpa pelindung saat berovulasi. Sel sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi selama 2-3 hari.

4. Saat yang baik untuk berhubungan seks adalah setiap hari beberapa hari sebelum ovulasi. Misalnya, jika wanita pada umumnya berovulasi pada hari ke-14, baik untuk berhubungan seks di hari ke 12, 13 dan 14 siklus menstruasi.

5. Selain itu, jika waktunya tepat, orgasme pada wanita dapat membantu terjadinya konsepsi. Ingatlah bahwa normal untuk menunggu hingga lebih dari 12 bulan sebelum kehamilan terjadi.

6. Kondisi mental juga memegang peranan penting dalam mempersiapkan tubuh untuk mengandung. Jika anda tidak stabil secara mental dan emosional akibat depresi atau stres, maka akan sulit untuk mengandung. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang baik, sehingga orang-orang terdekat dapat membantu selama proses ini berlangsung.

7. Nah, pada saat mens terlambat 1 hari, coba lakukan tes kehamilan dini untuk mengetahui apakah usaha anda telah membuahkan hasil.

8. Jika usaha yang anda dan pasangan lakukan belum berhasil, jangan menyerah. Periksakan diri ke dokter dan ulangi terus langkah-langkah tersebut di atas setiap bulannya hingga anda berhasil mengandung.

Kesulitan memiliki anak merupakan ketakutan dan kegelisahan yang dimiliki setiap pasangan menikah. Dan belum tentu hal tersebut merupakan kegagalan permanen. Dengan sedikit pengetahuan dan perubahan gaya hidup sehat, bisa menjadi jawaban tepat untuk memperoleh keturunan!

Dunia sehat keluarga


Yang Perlu Diketahui tentang "Aset" Wanita

shutterstockJumat, 18 Desember 2009 | 10:25 WIB
KOMPAS.com — Bukan rahasia lagi kalau payudara yang padat, kencang, dan menawan merupakan bagian tubuh wanita yang paling menarik di mata pria. Buah dada yang besar mungkin pertanda kesuburan.

Teori antropologi meyakini, payudara memegang peran penting dalam kehidupan perempuan. "Bukit kembar" ini menyimpan cadangan makanan dan gizi bagi penerus nanti. Apalagi yang perlu kita ketahui seputar "aset" perempuan ini?

1. Pertumbuhannya dipengaruhi hormon
Proses tumbuh kembang payudara antara lain dipengaruhi oleh aktivitas hormon, khususnya hormon estrogen. Hormon ini juga berperan penting dalam mengembangkan sifat-sifat kelamin sekunder lainnya. Seperti timbulnya rambut di daerah kemaluan, perubahan-perubahan dalam vagina sampai timbulnya haid.

2. Wanita dengan payudara implan cenderung ingin bunuh diri.
Dalam studi selama 15 tahun yang dilakukan para peneliti dari Kanada diketahui bahwa kecenderungan bunuh diri pada wanita 73 persen lebih tinggi pada kelompok wanita yang melakukan operasi implan payudara dibanding kelompok kontrol.

Tentu saja bukan operasi pembesaran buah dada yang memicu rasa ingin bunuh diri, namun keinginan memperbesar buah dada mungkin merupakan wujud tersembunyi dari kondisi mental, seperti rendahnya rasa percaya diri, depresi, atau persepsi bentuk tubuh yang buruk.

3. Stimulasi payudara bisa membuat orgasme
Sebagian wanita mampu mencapai orgasme hanya lewat perangsangan di bagian payudara. Demikian menurut ahli seksologi Marshall Miller dan Dorian Solot, penulis buku I Love Female Orgasm: An Extraordinary Orgasm Guide. Menurut mereka, sekitar satu persen perempuan bisa mencapai orgasme saat bagian dadanya dirangsang.

4. Fetishism payudara bagian dari kelainan seksual
Penderita fetishism memiliki minat seksual yang terkait bagian tubuh yang hidup, seperti rambut perempuan atau payudara, atau obyek mati, seperti pakaian dalam perempuan atau sepatu. Kepuasan seksual didapat dari memainkan, mencium, atau mengecap benda-benda tersebut dan biasanya dilakukan dengan perilaku masturbasi. American Psychiatric Association mengategorikan kelainan seksual ini sebagai bagian dari kelainan jiwa.

5. Bagian kiri lebih besar
Dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Plastic Surgery yang mengkaji payudara 600 perempuan diketahui, bagian kiri payudara umumnya lebih besar dari "saudara kembarnya" di kanan. Tapi ukuran yang tidak simetris pada sepasang bagian tubuh bukan cuma milik payudara. Bagian tubuh lain yang berjumlah dua, seperti telinga, tangan, atau mata pun tak memiliki ukuran yang sama persis